SUGGENG rawuh w0nten bl09 Kulo
Mugo-mugo blokg qw ki isoh di manwaatke

Sabtu, 19 Februari 2011

Yamaha Mio Sporty 2006 Hot Rod Hijau Candy

Motor yang satu ini memang paling banyak dilakukan modifikasi atas bodynya. Mulai dari yang hanya stiker cutting alias hanya ditempeli stiker, dilabur dengan cat air brush aneka warna, dibuat hot rod dengan ban besar dibagian belakang, hingga dibuat roda empat ala ATP. Itulah Yamaha Mio, yang dalam iklan disebut sebagai motornya kaum hawa. Tetapi dalam kenyataannya banyak dipakai kaum lelaki bahkan dimodif sangat extreme. Salah satu modifikasi Yamaha Mio dilakukan oleh Hayu Permana siswa SMA 1 Semarang.
Mio Sporty 2007 Hijau


Mio Sporty 2006 Hijau

Yamaha Mio Sporty miliknya diubah menjadi Hot Rod dibengkel milik Aris di Barito Semarang. Di bengkel bernama Anak Modif tersebut, Hayu mempercayakan pengerjaan sepeda motornya. Motor yang semula berwarna hitam langsung diminta untuk diganti dengan warna hijau candy yang merupakan oplosan dari Assupaint di Citarum. Warna hijau dipilih Hayu karena memang kesukaannya akan warna jenis ngejreng tersebut. “Untuk pengerjaan modifikasinya saya serahkan ke Aris,” jelas Hayu.

Body Berganti Fiber

Untuk seluruh bodynya dilepas dan diganti body fiber baru yang dibuat oleh Tata Yanto di Tlogosari. Pada bagian depan dibuat serupa dengan body asli, hanya pada bagian lampu dibuat lancip ke depan milik punya Vario. Kemudian untuk body samping dibuat memanjang ke belakang dan lebar yang lebih besar mirip dengan body ikan Hiu.

Yang menarik untuk bagian jok tidak seperti lazimnya, karena bukan memakai spon melainkan digantikan fiber berbentuk single seat dengan bagian belakang mirip buntut moge. Bagian yang masih dipertahankan sesuai bentuk aslinya adalah bagian tengah, atau dudukan kaki yang dilengkapi boardes milik Yoshimura. Hanya saja warna hitam kini sudah berganti wajah dengan warna hijau candy.

Pada bagian lampu depan dipasang milik Honda Vario dan bagian belakang menggunakan lampu Yamaha X1R buatan Thailand. Untuk corong asap dipercakan kepada Bambang untuk menggarap knalpot model thermicnoni berbentuk trompet warna hitam tersebut. Di bagian kaki depan, Aris menempatkan ban Mizzle ukuran 100/180 dengan ring 14, yang dikawinkan dengan ruji kipas. Double cakram depan dipakaikan milik Honda Supra dengan piringan TZM yang ditempelkan pada shock model up side down merek Yoshimura.

Piranti kaki depan menggunakan ban Mizzle ukuran 140/80 ring 14 masih dengan ruji kipas. Adapun shock belakang adalah custom, dengan piringan belakang milik Satria. Di bagian atas, piranti pengendalian alias stang menggunakan custom, yang dipasangkan dengan holder Mega Pro dan handle rem type R. Pengerjaannya sendiri memakan waktu 2,5 bulan dan menghabiskan dana Rp 6 juta.