SUGGENG rawuh w0nten bl09 Kulo
Mugo-mugo blokg qw ki isoh di manwaatke

Jumat, 18 Februari 2011

Lagi-lagi rumah modifikasi X-16

Lagi-lagi rumah modifikasi X-16 di Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat bikin ulah. Sudah menjadi standar Johannes Hanafi, sang bos untuk tampil tidak ala kadar. Harus ekstrem atau mengguncang dengan mengedepankan inovasi. Itu terlihat jelas pada Suzuki Spin 125 2006 miliknya ini.

“Gue jagoin ini kali pada sektor kaki, khususnya terhadap pilihan pelek,” kata Johannes membuka pembicaraan. Memang ada perbedaan pada pelek custom yang digunakannya dengan yang sering ada saat ini.

“Perbedaanya sekarang paling lebar, yaitu 8 inci dan posisi dop atau palang persis di tengah, itu yang masih jarang,” katanya. Untuk lingkar tetap ring 14 ini seperti standar Spin 125. Ukuran seperti ini otomatis membuat bagian buritan menjadi komes alias semok bin montok.

Biasanya mereka yang menggunakan pelek custom berbahan dasar pelek mobil seperti ini, as roda mengikuti off set mobil. Sehingga jarang sekali palang benar-benar di posisi tengah. Kalau punya Johannes ini antara bibir sisi kiri dan kanan as roda mempunyai jarak yang sama.

“Sebenarnya kalau nggak sama jaraknya juga enggak apa-apa. Tapi kan idealnya palang roda itu di tengah-tengah seperti pelek motor pada umumnya,” lanjut pria berkacamata ini. Johannes juga cukup beruntung karena bahan yang digunakannya kali ini terbuat dari aluminium bukan besi. Sehingga lebih ringan. Sedang finishing dilapis krom.

Pelek belakang ini menggunakan model palang. “Bentuk dan desain mengikuti pelek depan, sehingga serasi dan enak dilihat,” katanya lebih lanjut. Tapi, sebenarnya saat merakit motor ini doi mengalami sedikit masalah.

“Karena ingin ekstrem dan pakai lebar 8 inci tadi kesusahan mencari ban. Sebenarnya ban yang dipakai sekarang terlihat kurang pas dipasang,” ungkapnya jujur. Saat ini dia hanya menggunakan ban ukuran 140/60-14. Padahal dengan pelek selebar ini sepantasnya dia harus memasang ban 160/60-14. “Sampai sekarang belum dapat ban ukuran tadi,” jelasnya.

Oh ya, untuk pelek depan dia menggunakan ring 12 inci cabutan dari skubek Bosowa. “Sengaja dibikin perbedaan antara pelek depan dan belakang agar lebih ekstrem,” beber pemilik tubuh gempal ini. Ring kecil otomatis membuat tampilan depan jadi anjlok. Itu gaya yang sering dilihat Johannes di majalah Jepang saat ini sehingga mempengaruhi ide liarnya.