Penjualan salah satu komponen utama sepeda motor, yakni ban, selama sembilan bulan pertama kurang sehat. Pasar mencatat terjadi penurunan 4,7 persen menjadi 20.765.143 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 21.796.485 unit.
Arijanto Notorahardjo, General Manager Marketing PT Gajah Tunggal Tbk (GTR) selaku produsen ban IRC menjelaskan bahwa dari survei yang dilakukan pihaknya, melihat populasi motor di Indonesia, sekitar 40 juta unit tercatat masih aktif digunakan. Nah, penurunan pasar yang terjadi di 2009 tak berdampak signifikan karena masih banyak motor dari tahun-tahun sebelumnya.
"Tetap saja populasi motor sangat besar. Jadi, penurunan 4 persen tak terlalu berpengaruh besar, masih tak signifikan. Berbeda dengan mobil yang turunnya cukup dalam," ujar Arijanto kepada Kompas.com, Minggu (1/11).
Mengacu data terakhir Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), total produksi ban motor nasional pada Januari hingga September tercatat 20.627.308 unit atau mengalami penurunan dari periode yang sama pada 2008, yakni 6,5 persen, dari 22.082.395 unit. Pada bulan September saja, tingkat produksi tercatat 1.970.361 unit dan terjual sebanyak 1.979.908 unit.
Arijanto menambahkan, memasuki musim Lebaran lalu, pasar sempat melemah karena faktor hari kerja. Namun, permintaan ban motor secara umum masih cenderung stabil dilihat dari kondisi bulan-bulan sebelumnya.
"Bulan lalu praktis kita hanya jualan tiga minggu. Pengiriman barang bahkan terhambat. Jadi, wajar kalau angka menurun sedikit dibanding Agustus. Tapi pada Oktober ini akan kembali meningkat," papar Arjanto.
Pasar ban kendaraan roda dua sepanjang 2009 (unit)