Sabtu, 19 Februari 2011
Fungsi dan cara kerja kaliper disc brake
Kaliper rem merupakan bagian sistem rem yang tugasnya mencengkram disc motor adatu piringan cakram yang menyatu roda sehingga putaran roda bisa berhenti. Sistem kerjanya tergantung dari tekanan hidrolik master cakram. Tekanan hidrolik ini akan menekan piston dan kampas rem sehingga akan menjepit cakram. Kaliper rem terdiri dari komponen chasing, piston, serta bantalan rem/kampas rem. Piston biasanya dibuat dari alumunium atau besi berlapis hard chrome. Ada dua tipe kaliper, terapung atau tetap. Kaliper tetap tidak bergerak relatif terhadap cakram. Tipe ini menggunakan satu atau banyak piston untuk menekan masing-masing sisi piringan cakram. Kaliper terapung (atau disebut kaliper sliding) bergerak searah dengan cakram. Sebuah piston pada satu sisi cakram mendorong kampas rem dalam hingga membuat sentuhan dengan permukaan piringan cakram. Kemudian mendorong bodi kaliper dengan bantalan rem luar sehingga tekanan terjadi pada kedua sisi piringan cakram.
Kelebihan aplikasi kaliper cakram
Kelebihan aplikasi kaliper cakram dapat bekerja di berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalannya. Selain itu kaliper cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir dengan aman. Memiliki sistem pendingin luar (terbuka) sehingga pendinginan terbilang lebih efektif.
Kekurangan aplikasi kaliper cakram
Kekurangan aplikasi kaliper cakram Sifatnya yang terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan lumpu/ kotoran tersebut dapat menghambat kinerja pengereman sampai merusak pada bagian komponen pada bagian kaliper seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin