Pasalnya, sejal awal eksperimen pada Mio ini, ia justru ingin lepas dari aliran low rider dan hotrod. Kenyataannya, "Aku coba gabungkan konsep low rider dan hotrod. Jadinya matic fighter," ungkap Win, panggilan akrab Siswo Winoto.
Matic fighter karya Win tak bisa dibilang sebagai terobosan karena hasilnya mirip dengan streetfighter. Apalagi, di sini ditonjolkan pemangkasan sasis, dan tinggal 30 persen kerangka asli yang dipertahankan, termasuk komstir sampai down tube.
Untuk kerangka model teralis dari Ducati Monster yang ditransformasi ke skutik ini, Win menghabiskan pipa total 9 meter dengan diameter yang berbeda. Untuk kerangka utama, ia memakai pipa ukuran 3,4 inci sepanjang 4,5 meter, sedangkan untuk penyangga, ia menggunakan pipa 1,5 inci.
"Habis pipa sekitar 9 meter. Semua dibikin saling menunjang. Termasuk penunjang sokbreker belakang, itu harus hati-hati," ujar Win. Ia melanjutkan, jika salah konstruksi, pipa penahan beban dari sokbreker itu bisa bengkok.
Untuk finishing, bolehlah proses ini dikasih acungan jempol. Detail dan komposisi warna diracik apik. Namun, akan lebih menarik jika sumbu roda tidak mundur berlebihan, dan pemakaian setang tidak terlalu lebar.
Kendati begitu, ada yang menarik saat motor ini mengeluarkan asap. Ujung knalpot dengan beberapa lubang kecil—mirip senjata otomatis—akan berputar. Boleh juga, tuh. (Niko)